sepasang burung dara berkasihan
tiga meter di depanku
seharian tak ada matahari
langit kelabu
bayangan tumpukan buku pulpen kertas abu rokok bau
bantal
setiap hari aku menyimak perubahan cuaca
waktu aku masuk ruangan ini lagi
mencicit burung dara bayi
kelahiran tak mungkin dihentikan tak mungkin
rindu kenangan kecemasan kuendapkan
keraguan ketakutan kupisahkan
kugerakkan tanganku kugerakkan pikiranku
aku membaca menyalin mendengar aku bergerak
tak menyerah aku pada tipudaya bahasamu
yang keruh dan penuh genangan darah
aku menulis aku penulis terus menulis
sekalipun teror mengepung
11 november '96
Home »
Tahun 1996
» Puisi di Kamar
Puisi di Kamar
Posted by Admin
Kumpulan Puisi Wiji Thukul Terlengkap, Updated at: 13.39
Share This Post :
0 comments:
Posting Komentar