(Di Ruang Ini yang Bernafas Cuma Aku)*
di ruang ini yang bernafas cuma aku
cecak dan serangga
air menetes rutin dari kran ke bak mandi
semakin dekat aku dengan detak jantungku
dingin ubin, lubang kunci, pintu tertutup, kurang cahaya
kini bagian hidupku sehari-hari
di sini bergema puisi di antara garis lurus tembok
lengkung meja kursi dan rumah sepi
puisi yang ditajamkan
pukulan dan aniaya
tangan besi penguasa
.....................
Puisi tanpa judul. Diperkirakan ditulis dalam pelarian antara tahun 1996-1998
baca: http://www.beritasatu.com/budaya/91833-puisi-pelarian-wiji-thukul.html
0 comments:
Posting Komentar