pada hari senin pagi ketika matahari rohani terbit
aku memandang ke belakang tahun-tahun umurku
memasuki dunia nilai aku kehampaan
pertanyaan-pertanyaan tumbuh tak mau dibiarkan
dengan selembar ijazah smp tak kuizinkan diri miskin!
aku pun kembali lahir menjelma jadi semula yang bebas
menatap belenggu yang harus diberi arti
aku melayang tetapi tak kubiarkan melarikan diri ke angan
apalagi mendirikan rumah dan buta di dalamnya
aku di sini ya
aku di sini
di bumi masalah hidup yang berbondong-bondong datang
memeluk
lantas
pergi
aku bukan sekadar darah dan daging yang harus mati
setelah kenyang makan seperti binatang
aku bukan sekadar darah dan daging menadah jatah
tak kuizinkan terus-terusan nasibku digolekkan oleh
khilafku
maka hari ini adalah tatah niscaya mengukir wajah
pada hari senin pagi ketika matahari rohani yang panas
menyengat
aku bagai suling mengusik telingaku sendiri
bung! ayo bikin nyanyian sebelum mampus
ayo bikin nyanyian tanda syukur kepada hidup
pada hari senin pagi pintu rohaniku digedor sang tatah
ayo! tatah hari selasamu pahat mingguminggumu
bulanbulanmu umur tahuntahunmu
biar yang belenggu jadi kekasih hati.
Home »
Tanpa Tahun
» Pada Hari Senin Pagi Ketika Matahari Rohani Terbit
Pada Hari Senin Pagi Ketika Matahari Rohani Terbit
Posted by Admin
Kumpulan Puisi Wiji Thukul Terlengkap, Updated at: 10.38
Share This Post :
0 comments:
Posting Komentar